Pressiwa – Saya ini supel dan ramah. Buktinya teman saya banyak. Tapi… di
depan gebetan saya jadi kayak hape mode silent. Bergetar, tapi nggak bunyi.
Tanya: Halo, Pressiwa. Perkenalkan, nama samaran saya Budi. Saya ingin sedikit curhat
permasalahan saya.
Saya
termasuk orang supel, mudah bergaul dengan orang. Teman saya cukup banyak.
Namun, saya mempunyai kelemahan dalam hal percintaan. Ketika
berbicara percintaan, saya berubah drastis. Menjadi pendiam, menatap orang yang
saya suka pun takut-takut. Pernah saya bertemu dengan orang yang saya suka dan
hanya keluar kata sepatah dua patah. Padahal di dalam otak ingin mengobrol
banyak. Berbeda jika mengobrol dengan orang dekat, nyerocos terus~
Pada
malam hari saya sering stalking sosial media pujaan hati.
Sekadar mengetahui apa yang dia lakukan. Itu sudah membuat saya bahagia. Namun,
sebenarnya saya ingin lebih dari “pemuja rahasia”. Ingin sekali mengobrol lama
atau jalan berdua. Apa daya, ketika saya mau memulai perbincangan, kata-kata
yang sudah sampai tenggorokan langsung tercekat. Saat mengetik kata “hai” di
WhatsApp, langsung saya hapus lagi. Dilema.
Mungkin
itu karena saya pernah punya pengalaman patah hati cukup dalam. Dulu saya
pernah diputusin dengan alasan kurang logis berbunyi “kamu terlalu baik buat
aku”. Anehnya, saya terima dan tidak bisa berbuat apa-apa. Terus juga saya
pernah ditolak perempuan karena dia sudah suka sama cowok lain yang merupakan
teman saya sendiri.
Bagaimana
ya supaya saya bisa mendekati perempuan lagi? Ataukah itu karena pengalaman trauma
patah hati, jadi sulit pedekate lagi? Mohon solusinya, Mas Lutfi
Jawab: Halo, Budi yang
supel dan mudah bergaul dengan orang, tapi langsung mengkerut di hadapan
gebetan. Langsung aja ya Lutfi jawab keresahanmu yang nggak resah-resah amat
ini.
Solusi
untuk permasalahan ini sebenarnya gampang sekali. Ya tinggal ngobrol aja
sebagaimana kamu ngobrol dengan orang yang (ngakunya) teman-temanmu itu.
Sama-sama orang, toh? Ya kecuali yang kamu suka itu kambing atau pohon akasia.
Mungkin agak susah memang mengobrol dengan kedua entitas itu.
Kamu
sudah merasa bahagia dengan hanya stalking media sosial pujaan
hati? Padahal nih ya Lutfi kasih tahu, stalking di siang hari
itu jauh lebih bikin bahagia. Apalagi kalau kamu melakukannya di hadapan pujaan
hati yang kamu stalking itu. Coba deh!
Kamu ingin jadi lebih dari “pemuja rahasia”? Saran Lutfi, nggak usah. Mending kamu jadi PNS aja. Kamu juga ingin ngobrol lama sama pujaan hatimu. Ingin jalan berdua dengannya. Tapi, kembali lagi, ini kan keinginanmu. Pujaan hatimu belum tentu menginginkan hal yang sama. Tapi, ya sebatas berkeinginan saja tidak apa-apa sih. Bebas.
Kamu ingin jadi lebih dari “pemuja rahasia”? Saran Lutfi, nggak usah. Mending kamu jadi PNS aja. Kamu juga ingin ngobrol lama sama pujaan hatimu. Ingin jalan berdua dengannya. Tapi, kembali lagi, ini kan keinginanmu. Pujaan hatimu belum tentu menginginkan hal yang sama. Tapi, ya sebatas berkeinginan saja tidak apa-apa sih. Bebas.
Lalu
kamu mengambil kesimpulan bahwa apa yang kamu alami saat ini karena masa lalu
percintaanmu yang suram. Kamu pernah diputusin dengan alasan klise. Kamu juga
pernah ditolak cewek lantaran cewek itu lebih memilih cowokmu. Selamat buat
mantanmu! Keputusan pacarmu memutuskanmu karena kamu terlalu baik itu Lutfi rasa sudah tepat. Begitu juga keputusan gebetanmu yang lebih memilih temenmu
ketimbang kamu. Lutfi anggap itu adalah keputusan paling bijak dalam dua dekade
terakhir.
Kamu
bingung gimana caranya mendekati perempuan lagi. Jawabannya mudah saja. Ya
tinggal dekati saja. Kamu juga bertanya-tanya apakah karena trauma patah hati
lalu kamu jadi sulit PDKT lagi. Tentu saja tidak. Kamu sulit PDKT karena ya
kamu cuma bisa supel dan mudah bergaul dengan orang yang bukan pujaan hatimu.
Ini karena kamu menganggap pujaan hatimu bukan orang. Mungkin kamu
menganggapnya taplak meja atau sapu lidi.
Kalau
kamu anggap pujaan hatimu itu orang, harusnya kamu bisa PDKT dengan mudah,
semudah kamu bergaul dengan orang. Atau jangan-jangan predikat “supel dan mudah
bergaul” ini klaim sepihak dari kamu biar kamu terkesan memiliki sedikit
kelebihan dan nggak surem-surem amat?
Demikan
jawaban dari Lutfi. Semoga membantu walau saya berharap tidak. Semangat, Budi!
Di luar sana masih banyak cewek yang mau dan rela mengecewakanmu!
EmoticonEmoticon