Sabtu, 08 September 2018

Adab Menyusui yang Benar Ala Kitab Washoya al-Aba' li al-Abna

Tags

via pinteres



Pressiwa.com - Jadi begini, tiap 2 minggu sekali ada pengajian khusus kitab Washoya al-Aba' li al-Abna' pondok pesantren Darul Salam, yang ikut ya para ibu – ibu dan bapak – bapak. Kebetulan beberapa minggu ini saya ikutan nyempil juga, ikut kajian kitab Washoya. Karena kebetulan gurunya dosen favoritku saat semester dua di IAIN Surakarta. Kitab ini membahas tentang pesan-pesan seorang ayah kepada putra-putrinya.

Sang muallif (penulis kitab), faham betul bahwa kesuksesan mendidik anak terletak pada bagaimana cara sang Ayah membimbing putra-putrinya.  Berarti, dalam mendidik anak tidak dibebankan kepada ibu saja. Justru menurut penulis, ayah adalah yang paling bertanggung jawab pada masa depan anak, karakter anak, kecerdasan anak, kebergunaan anak di dalam masyarakat , dan akhlak anak tergantung cara mendidik bapaknya seperti apa.

Sebetulnya tidak ada bahasan khusus tentang adab menyusui dalam kitab tersebut. Hanya saja guru kami yang menerangkan kitab tersebut, senantiasa mengaitkan segala sesuatu hal berkaitan dengan cara membangun karakter dan akhlak dalam pembahasan kitab.

Tepatnya guru kami sampai pada penjelasan tentang kewajiban suami mendidik istri agar menjadi ibu yang baik. Salah satunya dengan cara mengingatkan istri, jika istri sedang marah kepada anak entah karna kesal atau anak rewel untuk tidak mengucapkan hal-hal yang buruk kepada anak.

Jika istri hampir melontarkan kalimat buruk maka sesegera suami ini harus memeluk istrinya, mengajaknya ke kamar dan meredakan amarah istri. Entah bagaimana caranya pembaca Pressiwa pasti bisa membayangkan sendiri lha, hehe..

Selain itu, suami bertugas untuk mengingatkan istri agar tidak memiliki hati yang buruk, terutama jika masih dalam masa menyusui, karna karakter ibu akan diturunkan ke anaknya pada saat menyusui. Contohnya: ketika sedang menggosip dengan tetangga dan anak menangis minta disusui lalu disusuilah anak tersebut, maka jangan heran jika dewasa kelak anaknya tumbuh dengan karakter suka menggunjing orang lain, naudzubillah.

Lalu guru kami meneruskan penjelasannya bahwa jika seorang ibu akan menyusui usahakan dalam keadaan suci dari hadast, kecuali saat nifas atau haid. Terutama jika seorang istri telah selesai berhubungan dengan suami hendaklah segera bersuci karna anak yang disusui dalam keadaan ibunya sedang junub maka akan menjadikan anak bandel kelak, naudzubillah.

Ketika menyusui disunahkan berdoa sebelum menyusui, doanya adalah basmallah, atau "subhaanaka laa 'ilma lanaa illa maa 'allamtanaa innaka antal aziizul hakiim" sebanyak 3x. Doa ini adalah amalan khusus agar anak yang disusui kelak menjadi anak cerdas dan memiliki ilmu laduni (kemudahan dalam belajar). Kemudian ketika anak menyusu hendaklah senantiasa membacakan fatihah lalu ditiupkan pada dada dan ubun-ubunnya. Doa ini bisa diamalkan juga untuk ayah yang menimang anaknya.

Konsep menyusui dalam Kitab Washoya ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan konsep menyusui kedokteran modern. Dalam jurnal berjudul Manajemen Laktasi dan Kesejahteraan Menyusui yang diterbitakan dalam Jurnal Psikologi Universitas Gajah Mada misalnya. Keberhasilan istri dalam menumbuh kembangkan anaknya sedikit ditentukan dari bagaimana cara ia memberikan Asinya kepada anak.

Dalam jurnal tersebut, menyarankan supaya para istri ketika sedang menyusui anaknya, harus dalam keadaan hati yang tenang, dan dalam kondisi psikologis yang baik. Dukungan suami, untuk mensuport istri juga konsepnya tak jauh berbeda dengan Kitab Washoya. Jadi keilmiahan dari kitab ini, bisa dipertanggung jawabkan juga secara ilmiah.

Rangkuman dari berbagai penjelasan atas kajian Kitab Washoya yang saya dapatkan kira - kira sebagai berikut, adab menyusui;

1. Bersuci sebelum menyusui dan ketika berwudlu sertakan niat untuk mensucikan hati putra-putri kita (dosenku KH. Dr. Qomaruddin mengatakan orang tua yang mengamalkan hal ini insya Allah anaknya kelak jadi orang yang baik.
2. Ketika menyusui, kondisi psikologis yang menyusui harus dalam keadaan tenang.
3. Dukungan suami baik materil maupun formil, sangat berpengaruh dalam kesuksesan program menyusui.
4. Mengucapkan basmalah "bismillahirrahmaanirrahiim"
5. Membaca fatihah tidak terbatas, boleh sekali saja atau dibaca selama anak menyusui lalu ditiupkan ke dada dan ubun-ubun anak

Anak yang dididik dengan kasih sayang dan doa kedua orang tuanya, kelak menjadi anak yang alim, penuh dengak kepedulian, cerdas, mampu berperan besar di dalam masyarakat, dan berakhlak mulia.. Aamiin..


Agfi





EmoticonEmoticon