Saya sebetulnya “nol-njendol” dan tak mengerti apa-apa tentang arti kecepatan cahaya. Tapi sejumlah ulasan buku menarik, membuat saya tahu perbedaannya dengan kecepatan suara.
Pesawat yang sudah menyamai kecepatan suara konon kabarnya sudah dibuat, misalnya pesawat supersonic. Tapi pesawat atau wahana dengan kecepatan cahaya, yakni 300.000 km/detik belum ada.
Apalagi disertai awak penumpang, walah tak tau jadinya seperti apa, apa mungkin penumpangnya bisa hancur seketika tak karu-karuan.
Suara seperti kita ketahui merambat melalui medium. Sedangkan cahaya dapat menembus ruang hampa. Informasi ini sudah banyak diulas, di media-media maestrim.
Hal menarik atas informasi ini yaitu mengenai penjelasan bahwa jika manusia bergerak sama dengan kecepatan cahaya, maka manusia tidak akan pernah mengalami penuaan, kulitnya akan tetap kinyis-kinyis.
Bahkan, jika manusia mampu bergerak melampaui kecepatan cahaya, maka manusia makin muda atau lebih “top-markotop” lagi bisa mengejar masa lampau. Masa lampau atau masa sebelum dia ada, sejarahnya, nenek moyangnya, dan lain-lain. Teori ini menyatakan bahwa makin waktu mendekati kecepatan cahaya, maka putaran waktu akan semakin melambat.
Jika, ada wahana atau pesawat dengan kecepatan cahaya dan manusia berada di dalamnya maka manusia tak akan pernah tua. Tidak pernah sakit. Tak perlu ke dokter dan berobat. Bahkan bisa mengunjungi planet-planet, bintang gemintang meskipun jarak tempuhnya sekian miliar tahun kecepatan cahaya.
Ide ini sangat gila, segila para Kru Pressiwa. Tetapi menurut para ilmuwan masuk akal. Ide ini juga sudah banyak difilmkan. Misalnya, sebuah penerbangan yang menghilang karena terseret pesawat makhluk alien setelah 100 tahun kembali ke bumi keluarga dan teman-temannya sudah mati. Sementara dia berada di usia semula. Saya sebagai orang yang lebih banyak menggeluti ilmu-ilmu sosial, dan sastra kurang begitu paham dengan teori ini.
Tapi “ndilalah” saat saya membaca buku berjudul A Brief History of Stephen Hawking yang di dalamnya sedikit mengulas bagaimana masa lampaui diketahui, Hawking menggambarkanya dengan memutar balik film video. Jika kita menyetel video, misalnya, gelas yang jatuh ke lantai dari atas meja menjadi kepingan-kepingan kecil lalu kita putar mundur maka akan menampilkan gambar aneh.
Misalnya pecahan-pecahan gelas tadi bergerak mengumpul dan meloncat ke atas meja menjadi gelas seperti semula. Coba setel mundur berulang-ulang, maka pecahan-pecahan gelas meloncat ke meja dan menjadi gelas lagi. Inilah bagaimana masa lampau bisa dikejar dengan kecepatan yang melampaui kecepatan cahaya.
"Dapatkah wahana dengan kecepatan cahaya dapat diciptakan?"
Saya percaya bisa. Otak manusia yang terus berevolusi akan terus menciptakan inovasi-inovasi teknologi. Tuhan nampaknya sedang menguji kecerdasan manusia sebagai karya-Nya. Namun, inovasi-inovasi teknologi bisa hancur tanpa bekas jika manusia memerangi usaha-usaha ke sana melalui teologi dan atau ideologi.
Dalam sejarah, peradaban hancur dan butuh berabad-abad untuk mengembalikannya. Bukan karena bencana, tapi karena diperangi oleh keyakinan atas nama agama dan politik.
EmoticonEmoticon