Sabtu, 28 Juli 2018

Nonton Teater Balada Sumarah Yuk, Segera Hadir di Pemalang

Tags




Pressiwa.com - Pada tontonan sinetron menye-menye. Tokoh dan penokohan sebuah peran cenderung singular. Artinya satu tokoh biasannya hanya mewakili satu karakter saja. Misalnya tokoh antagonis, atau protagonis. Begitupun dengan tontonan drama pun penokohannya cenderung singular juga.

Saya yang sekolah di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra sering mementaskan pertunjukan keduanya di pentas-pentas gelanggan budaya di Kota Solo, kebetulan aku bertugas sebagai perancang skenario. Para penonton seolah sudah paham si Mimin ini tokoh jahat, si Mumun tokoh baik, si Mumet (eh si Memet hehe) tokoh penengah. Jadi seolah-olah tokohnya mudah ke tebak.

Bagi kalian, gaes-gaesquu, muda-mudi Pemalang poeenyax. Terutama bagi para muda-mudi yang ngaku syantiik maksimal dan gantenge poul. Kalian harus melihat pertunjukan seni peran yang sama sekali berbeda.

Nih, saya tawari kalian buat nonton teater monolog berjudul Balada Sumarah karya Tentrem Lestari. Teater ini menceritakan tokoh tunggal (monosentris) bernama Mbakyu Sumarah. Karakter Sumarah di sini cenderung hipokrisi-kompleks. Artinya ia mempunyai banyak karakter. Dalam dunia sastra lama, Sumaroh seperti Dasamuka. Ia tokoh baik, tapi sekaligus jahat, dan punya karakter lain yang berubah-ubah.

Tentrem Lestari membuat Sumarah tampak garang sangat. Kegarangan dan kekemlitian sifat seorang Sumarah terlihat saat ia membunuh majikannya sendiri. Di sini kita melihat bahwa Sumarah adalah karakter bengis. Tapi ya namanya saja Sumarah, ia adalah sosok wanita Jawa Tulen. Ia juga punya sisi yang melankolis, pesimistis, analitis, idealis, dan is is yang lain, (tapi karakter mringis gakda ya, hehe).

Tokoh Sumarah sebetulnya potret kehidupan masyarakat kita yg cenderung terjebak dalam kubangan strata sosial. Orang akan terlihat terpandang jika ia punya jabatan tinggi. Posisi seseorang dalam strata sosial kemudian dilihat dari sisi matrealisme (filsafat Karl Max – Das Capital). Sumaroh ingin jadi PNS, sebuah profesi yang konon katanya sosok mantu idaman, sama kayak guru (hehe mempromosikan diri). Wah, betul-betul tjuakep pisan ya ceritanya. Yo cakep to cuk, namanya juga pertunjukan teater berkualitas.
Sumarah sendiri nanti akan diperankan oleh Annisa D’khomsah (Anisa Delima ). Sementara sutradaranya Edi Pemalangan (Mas Edi). 

Perempuan asal Dukuh Salam, Desa Datar, Kec. Warungpring ini kepiawaiannya dalam seni peran sudah tidak diragukan lagi. Apalagi ia telah lama bergabung dengan aneka sanggar seni. Ia juga bergabung dengan PMII untuk mengasah kepekaan sosialnya dalam membaca naskah-naskah pergerakan. Saya sendiri sudah tahu kemampuanya, saat berjumpa dengannya. Tidak salahlah kalau panggung pertunjukan Balada Sumaroh ini sepenuhnya untuk Annisa.

Ciyeee, ciyee, ciye ? Gaes-gaesquuu penasaran ya pingin nonton pertunjukan teater ini. Kalau penasaran silakan kalian bisa nonton pertunjukan teater ini pada tanggal 4 Agustus 2018. Tempatnya di Ponpes Az-Zahra Sungapan Pemalang pukul 08.00 Wib. Catat tanggal mainnya ya.

Penulis Lutfi Aminuddin
Pemred Redaksi Pressiwa


EmoticonEmoticon