Pressiwa.com - Selama ini kita agaknya semua tahu, bawa kekayaan negara
Indonesia disebut-sebut sangatlah kaya. Orang-orang tua, dan kakek nenek kita
sudah sering sekali berbicara kalau negara Indonesia itu bagaikan permatanya
surga dunia.
Bahkan saking kayanya, Indonesia sering dijuluki sebagai
negara dengan sumber kekayaan nomor satu di dunia.
Kehebatan kekayaan ekonomi Indonesia kadang membuat para
pemuda Indonesia percaya diri. Buktinya banyak sekali pemuda yang belum
mendapatkan pekerjaan tapi susah berani menikah.
Jika mereka ditanyai “belum bekerja, kok sudah berani
menikah.” Jawabannya cukup fenomenal, mereka akan menjawab. “Kan bumi Indonesia
kaya, tinggal tanam aja beras tumbuh deh”. Begitulah katanya. Itulah jawaban luar biasa akibat dari potensi ekonomi
Indonesia yang memang sangat kaya.
Lalu Seberapa Besar
Sih Penghasilan Bangsa Indonesia ?
Untuk menghitung seberapa besar penghasilan bangsa Indonesia,
kita perlu melakukan hitung-menghitung yang bisa dibilang cukup njlimet. Kendati begitu, kita tetap bisa
mengira-ngira seberapa besar kekayaan Indonesia.
Perlu diketahui bahwa Indonesia itu memiliki pendapatan dari
berbagai sektor. Salah satu sektor penyumbang terbesar ekonomi Indonesia
berasal dari industri kelapa sawit, dan industri makanan.
Sementara dibidang industri non-pangan. Sumber pendapatan
lain yang tak kalah besarnya yaitu dari sektor industri cukai.
Makanya tak heran kalau rokok, belakangan ini mendapat
proteksi dari pemerintah. Hal ini lantaran rokok adalah soko gurunya ekonomi
Indonesia. Yah, walaupun kadang rokok bisa membuat kesehatan menjadi tak baik
sih.
Sedangkan untuk pendapatan lainnya, ada dari sektor pajak.
Besaran pajak dihitung per tahun.
Setiap tahunya, Indonesia mampu mengantongi pendapatan pajak
hinhga mencapai Rp 1.498,8 triliun. Uang sebanyak ini meliputi pajak reklame,
pajak kendaraan, pajak bangunan, amnesti pajak, dan pajak jenis lainya.
Sedangkan untuk pendapatan non-pajak, pemasukannya mencapai
hingga 250 triliun. Pendapatan sebanyak 250 triliun ini termasuk penjualan
aset-aset negara. Misalnya keuntungan ekspor kelapa sawit yang masuk ke kas
negara, maupun klausul penjualan lainya.
Selain berasal dari pajak. Pemasukan lainnya di dapatkan
dari hibah, atau bantuan dari lembaga keuangan bank dunia.
Untuk pemberian uang dalam bentuk hibah. Pemerintah
Indonesia berhasil mengantongi uang sebanyak 1,4 triliun banyaknya. Jika ditotal secara keseluruhan, maka kekayaan Indonesia
saat ini mencapai hingga Rp 1.749 triliun. Uang ini sudah termasuk sangat
banyak, belum lagi ditotal secara keseluruhan dengan berbagai aset yang dimilik
Indonesia.
Aset yang dimiliki oleh Indonesia misalnya. Mobil dinas PNS,
tanah, blok migas, dan aneka industri lainya yang jika dijual ke pihak asing
bisa mencapai ratusan ribu triliun.
Kendati Indonesia memiliki kekayaan sangat banyak. Tapi
sayang sekali ketimpangan Indonesia masih begitu tinggi.
Menurut catatan terbaru dari Badan Pusat Statistik,
ketimpangan ekonomi Indonesia masih berada pada rasio 0,391. Dari jumlah ini,
artinya masih ada 26,58 juta orang yamg berada pada garis kemiskinan.
Begitu banyaknya orang-orang yang masih berada pada garis
kemiskinan bisa disebabkan oleh berbagai hal. Bisa karena distribusi barang
yang tidak merata, atau penyerapan anggaran yang kecil.
Rata-rata penduduk yang miskin berada pada daerah pedesaan. Adanya
ketimpangan ekonomi yang masih menganga di Indonesia kadang membuat banyak ahli
ekonomi Indonesia berdebat argumen.
Ada yang bilang Indonesia adalah negara maju karena sudah
masuk dalam G-20, ada juga yang menyebut Indonesia negara berkembang karena
masih ada penduduk yang berada pada garis kemiskinan.
Tapi yang jelas, sumber daya ekonomi Indonesia sangatlah
kaya. Yang terpenting kita bisa mengelolanya dengan baik.
EmoticonEmoticon