Rabu, 04 Juli 2018

Indonesia Itu Negara Maju, Atau Negara Berkembang ?



Pressiwa.com - Selama ini kita agaknya semua tahu, bawa kekayaan negara Indonesia disebut-sebut sangatlah kaya. Orang-orang tua, dan kakek nenek kita sudah sering sekali berbicara kalau negara Indonesia itu bagaikan permatanya surga dunia.

Bahkan saking kayanya, Indonesia sering dijuluki sebagai negara dengan sumber kekayaan nomor satu di dunia.

Kehebatan kekayaan ekonomi Indonesia kadang membuat para pemuda Indonesia percaya diri. Buktinya banyak sekali pemuda yang belum mendapatkan pekerjaan tapi susah berani menikah.
Jika mereka ditanyai “belum bekerja, kok sudah berani menikah.” Jawabannya cukup fenomenal, mereka akan menjawab. “Kan bumi Indonesia kaya, tinggal tanam aja beras tumbuh deh”. Begitulah katanya. Itulah jawaban luar biasa akibat dari potensi ekonomi Indonesia yang memang sangat kaya.

Lalu Seberapa Besar Sih Penghasilan Bangsa Indonesia ?

Untuk menghitung seberapa besar penghasilan bangsa Indonesia, kita perlu melakukan hitung-menghitung yang bisa dibilang cukup njlimet. Kendati begitu, kita tetap bisa mengira-ngira seberapa besar kekayaan Indonesia.

Perlu diketahui bahwa Indonesia itu memiliki pendapatan dari berbagai sektor. Salah satu sektor penyumbang terbesar ekonomi Indonesia berasal dari industri kelapa sawit, dan industri makanan.
Sementara dibidang industri non-pangan. Sumber pendapatan lain yang tak kalah besarnya yaitu dari sektor industri cukai.

Makanya tak heran kalau rokok, belakangan ini mendapat proteksi dari pemerintah. Hal ini lantaran rokok adalah soko gurunya ekonomi Indonesia. Yah, walaupun kadang rokok bisa membuat kesehatan menjadi tak baik sih.

Sedangkan untuk pendapatan lainnya, ada dari sektor pajak. Besaran pajak dihitung per tahun.
Setiap tahunya, Indonesia mampu mengantongi pendapatan pajak hinhga mencapai Rp 1.498,8 triliun. Uang sebanyak ini meliputi pajak reklame, pajak kendaraan, pajak bangunan, amnesti pajak, dan pajak jenis lainya.

Sedangkan untuk pendapatan non-pajak, pemasukannya mencapai hingga 250 triliun. Pendapatan sebanyak 250 triliun ini termasuk penjualan aset-aset negara. Misalnya keuntungan ekspor kelapa sawit yang masuk ke kas negara, maupun klausul penjualan lainya.
Selain berasal dari pajak. Pemasukan lainnya di dapatkan dari hibah, atau bantuan dari lembaga keuangan bank dunia.

Untuk pemberian uang dalam bentuk hibah. Pemerintah Indonesia berhasil mengantongi uang sebanyak 1,4 triliun banyaknya. Jika ditotal secara keseluruhan, maka kekayaan Indonesia saat ini mencapai hingga Rp 1.749 triliun. Uang ini sudah termasuk sangat banyak, belum lagi ditotal secara keseluruhan dengan berbagai aset yang dimilik Indonesia.

Aset yang dimiliki oleh Indonesia misalnya. Mobil dinas PNS, tanah, blok migas, dan aneka industri lainya yang jika dijual ke pihak asing bisa mencapai ratusan ribu triliun.
Kendati Indonesia memiliki kekayaan sangat banyak. Tapi sayang sekali ketimpangan Indonesia masih begitu tinggi.

Menurut catatan terbaru dari Badan Pusat Statistik, ketimpangan ekonomi Indonesia masih berada pada rasio 0,391. Dari jumlah ini, artinya masih ada 26,58 juta orang yamg berada pada garis kemiskinan.

Begitu banyaknya orang-orang yang masih berada pada garis kemiskinan bisa disebabkan oleh berbagai hal. Bisa karena distribusi barang yang tidak merata, atau penyerapan anggaran yang kecil.
Rata-rata penduduk yang miskin berada pada daerah pedesaan. Adanya ketimpangan ekonomi yang masih menganga di Indonesia kadang membuat banyak ahli ekonomi Indonesia berdebat argumen.
Ada yang bilang Indonesia adalah negara maju karena sudah masuk dalam G-20, ada juga yang menyebut Indonesia negara berkembang karena masih ada penduduk yang berada pada garis kemiskinan.

Tapi yang jelas, sumber daya ekonomi Indonesia sangatlah kaya. Yang terpenting kita bisa mengelolanya dengan baik.



EmoticonEmoticon