Minggu, 19 Februari 2023

Soal Latihan

 

Soal:

PT. Sinar Putra sebagai salah satu produsen air mineral dengan merk SinarQua pada tahun 2023
bertekad untuk menjadi pemain utama yang bisa menguasai lebih dari 30% pangsa pasar dalam
mencapai target bisinis yang excellent. Desain ulang dari botol kemasan merupakan satu
langkah strategis yang di lakukan untuk hal tersebut, dimana Quality Team melakukan Analisa
dengan metode HOQ.
Pertanyaan :
a. Lengkapilah Analisa HOQ yang sudah disajikan di bawah ini?

b. Berikan kesimpulan yang lengkap?






Selasa, 06 November 2018

Mengapa Aqiqah Hukumnya Wajib, Begini Penjelasannya


Pressiwa.com-Aqiqah adalah pengurbanan hewan dalam syariat Islam sebagai bentuk rasa syukur orang tua kepada Allah swt atas kelahiran seorang anak. Di dalam Islam sendiri hukum aqiqah ialah sunnah muakkad.  Tidak ada kewajiban mutlak bagi orang tua yang tidak mampu untuk mengaqiqahkan anaknya meskipun hal ini sangat dianjurkan.

Gimana Pelaksanaan Aqiqah?

Aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi atau bertepatan dengan pemotongan rambut bayi. Tapi jika tidak bisa dilaksanakan pada hari ke tujuh, disunnahkan untuk dilaksanakan pada hari ke empat belas atau hari ke duapuluh satu. Kalau sampai hari ke duapuluh satu belum bisa juga maka boleh dilaksanakan ketika mampu.

Aqiqah Setelah Dewasa
Pada hakikatnya, aqiqah merupakan tanggungjawab yang dibebankan kepada orang tua anak. Namun bila orang tuanya belum mampu menyembelihkan aqiqah hingga ia dewasa, ia boleh menyembelihkan aqiqah untuk dirinya sendiri (menurut pendapat Syaikh Shalih Al-Fauzan).

Syarat dan ketentuan Aqiqah
Untuk syarat dan ketentuan hewan aqiqah hampir sama dengan hewan kurban. Syarat hewan untuk aqiqah antara lain dalam kondisi sehat, tidak gila, tidak pincang atau cacat, sudah pupak atau cukup umur dan tidak sedang hamil. Tidak ada keharusan untuk menggunakan kambing jantan ataupun betina dalam hukumnya asalkan sesuai syarat fiqihnya. Yang membedakan dengan kurban ialah pembagian daging aqiqah disunnahkan untuk dibagikan dalam keadaan sudah masak. Sebagiannya boleh dimakan keluarga yang diaqiqah atau jika ingin menyedahkan semuanya pun tidak masalah.

Jumlah Hewan Aqiqah
Jumlah hewan aqiqah antara anak laki-laki dan anak perempuan berbeda. Untuk seorang anak laki-laki jumlahnya ialah dua ekor kambing/domba dan untuk anak seorang anak perempuan ialah satu ekor kambing/domba. Namun jika tidak mampu mengaqiqahkan dua ekor kambing/domba untuk anak laki-laki maka cukup dengan satu ekor saja.

Tempat Memesan Hidangan Aqiqah Terbaik di Mana?

Nah, mengingat pentingnya aqiqah sebagai salah satu bentuk ibadah, maka sangat dianjurkan kepada Ayah dan Bunda untuk mengaqiqahkan putra-putrinya. Merasa sibuk dan tidak punya banyak waktu untuk mengurus aqiqah anak? Tidak perlu khawatir! Sekarang Anda bisa tinggal memesan aqiqah tanpa repot di PesanDiantar.co.id, pelayanan aqiqah catering Pekalongan. Beberapa kelebihan dari aqiqah kami antara lain :

1.   Harga kambing yang terjangkau mulai dari 1,3 juta.
2.   Harga paket nasi hanya mulai dari Rp12.000.
3.   Sesuai ketentuan Fiqih.
4.   DP cuma Rp100.000.
5.   Bisa jemput DP ke rumah/Transfer.
6.   Foto dokumentasi.
7.   Free kartu ucapan.
8.   Gratis ongkos pengiriman.
9.   Bisa memilih kambing dan menyaksikan penyembelihan.
10.                  Dan free souvenir.
Aqiqah mudah, higenis dan ekonomis. Solusi bagi Ayah dan Bunda yang sibuk dan tidak mau repot untuk mengaqiqahkan buah hatinya.
Untuk informasi selengkapnya silahkan datang langsung ke kantor pusat atau kantor cabang PesanDiantar.co.id yang beralamat di bawah ini :
·      Kantor Pekalongan
Jalan Ahmad Yani Dalam, Gang Gambir No. 64 A Poncol, Pekalongan Timur.
·      Kantor Cabang Pemalang
Jalan Perintis Kemerdekaan Kios B Pertigaan Pasar Beji (Bekas Bioskop) Taman, Pemalang.
·      Kantor Cabang Batang
Ruko Sebelah Masjid Jami' Alun-Alun Limpung, Batang.
Atau bisa pesan online dinomor 0857 0014 1117 (Call Center/WA). "Dengan aqiqah, Ayah dan Bunda sudah menunaikan hak Ananda atas orang tua yang paling dasar".

Kamis, 25 Oktober 2018

Membangun Hubungan Langgeng Bersama Pasangan Dengan Kepedulian dan Rutin Bertanya


Pressiwa.com - “Mpun mendingan dereng ? Jangan lupa diurut-urut terus pake GPU biar cepat sembuh” Begitulah contoh kepedulian cewe imut maksimal berhobi bakulan kepada cowonya. Kendatipun ucapan perhatian itu terlihat sepele, tapi dengan perhatian dan pemberian pertanyaan itu, akan memunculkan topik-topik pembicaraan hubungan yang akrab, romantis, harmonis, hangat, dan membahagiakan bagi pasangannya.


Cowo akan senang jika diberi perhatian, begitu juga cewe, ia sangat bahagia diperhatiin cowonya. Selai itu, cowo dan cewe juga sangat bahagia jika diberi beberapa lemparan pertanyaan terkait aktivitas kesehariannya oleh pasangan. Terlebih lagi pertanyaan seputar hobi atau pekerjaanya. Sebab, dengan memberikan pertanyaan itu, menandakan pasangannya peduli dan bangga dengan aktivitas yang dilakukan pasangan. Jika cowo kalian seorang pendaki, lalu dia bilang padamu akan mendaki ke Gunung Rinjani, tentu saja kalian bisa menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendakian yang akan dilakukan cowomu. Misal “Mas mau mendaki Gunung Rinjani nih yaaank".

Tentu saja cewenya bisa memberikan pertanyaan penuh antusias “Apa mas sudah yakin mau mendaki Gunung Rinjani?”, “Kapan mas mau mendaki gunungnya?”. “Kenapa yang didaki harus Gunung Rinjani Mas?", dan beberapa-beberapa pertanyaan lain yang bisa membuat ia nyaman bercerita denganmu. Atau memberikannya semangat, misal: “Wuah, semangat ya, Mas, mendaki gunungnya”.
Cowo sangat senang sekali, jika ia dibanggakan oleh pasangannya. Cowo itu mahluk yang sangat haus akan pujian.

Jika cowo kamu seorang atlet sepak bola, lalu kamu ingin membuatnya semakin jatuh cinta dengan kalian. Cara membuat ia jatuh cinta dan bertekuk lutut di depan kamu sangat mudah. Tidak perlu menggunakan jampi-jampi, tak perlu menggunakan ajian jarang goyang. Cukup bilang saja, “aku bangga sekali kamu tadi memenangkan pertandingan melawan tim sepak bola Puma FC, Mas, lanjutkan perjuanganmu.” Hanya dengan kata-kata itu pasanganmu akan semakin sayang padamu.

Hubungan yang langgeng memang dibangun dengan kebanggan terhadap pasangan masing-masing. Seorang cewe harus bangga dengan cowonya yang tentara. Pun juga sebaliknya, seorang cowo juga harus bangga dengan cewenya yang seorang pramugari, misalnya. Kebanggaan terhadap pasangan masing-masing harus seimbang. Jangan sampai hanya salah satu pihak saja yang bangga dengan aktivitas atau pekerjaan pasangan tapi disatu pihak yang lain tidak bangga.

Hubungan yang langgeng juga dibangun dengan antusiasme bertanya kepada pasangan. Cewe harus sering bertanya kepada cowo seputar kehidupannya, aktivitas kesehariannya, kendalanya, dll. Begitu juga sebaliknya, cowo juga harus sering bertanya kepada cewe, baik seputar kehidupannya, aktivitas apa yang sudah dilakukan, gimana perkembangan pekerjaanya, gimana kuliahnya, gimana perkembangan skripsinya, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang bisa mebangkitkan kehangatan komunikasi dan bentuk kepedulian. Sebab, jika proses komunikasi kedua pasangan sudah dihiasi dengan sikap cuek dan tak peduli. Hubungan tersebut bakalan tak bisa bertahan lama. Para kakek-nenek kita bisa mempertahankan hubungan sangat langgeng walaupun kadang banyak geronjalan kerikil dan pertengkaran tapi mereka tetap bersama, sebetulnya kunci hanya satu. Kakek nenek kita komunikasinya jalan terus.

Mereka saling bertanya kepada pasangannya masing-masing. Jadi mulai sekarang, para pembaca Pressiwa selalu bertanya ke pasangan ya, bisa tanya-tanya seputar kehidupannya, pengalaman kerjanya, hobinya, kuliahnya gimana,  perkembangan skripsinya gimana, cita-citanya, aktivitas kesehariannya atau minta saran pasanganmu. Dijamin hubunganmu bakal langgeng sampai kakek nenek, Aamiin yarobal alamin. Aamiin yamujibirohmatika ya arhamarohimin.













Penulis Lutfi Aminuddin

Pemred Pressiwa
Penulis Novel Best Seller Berjudul Negeri Bahagia Skandinavia
Redaktur Siswapedia
Guru Bahasa Indonesia
Akademisi Nahdatul Ulama
Finalis Kompetisi Bahasa Indonesia Tingkat Internasional UNS Sebelas Maret
Ketua Sinematografi Pemalang
Pendiri IRMA MAN Pemalang


Sabtu, 08 September 2018

Adab Menyusui yang Benar Ala Kitab Washoya al-Aba' li al-Abna

via pinteres



Pressiwa.com - Jadi begini, tiap 2 minggu sekali ada pengajian khusus kitab Washoya al-Aba' li al-Abna' pondok pesantren Darul Salam, yang ikut ya para ibu – ibu dan bapak – bapak. Kebetulan beberapa minggu ini saya ikutan nyempil juga, ikut kajian kitab Washoya. Karena kebetulan gurunya dosen favoritku saat semester dua di IAIN Surakarta. Kitab ini membahas tentang pesan-pesan seorang ayah kepada putra-putrinya.

Sang muallif (penulis kitab), faham betul bahwa kesuksesan mendidik anak terletak pada bagaimana cara sang Ayah membimbing putra-putrinya.  Berarti, dalam mendidik anak tidak dibebankan kepada ibu saja. Justru menurut penulis, ayah adalah yang paling bertanggung jawab pada masa depan anak, karakter anak, kecerdasan anak, kebergunaan anak di dalam masyarakat , dan akhlak anak tergantung cara mendidik bapaknya seperti apa.

Sebetulnya tidak ada bahasan khusus tentang adab menyusui dalam kitab tersebut. Hanya saja guru kami yang menerangkan kitab tersebut, senantiasa mengaitkan segala sesuatu hal berkaitan dengan cara membangun karakter dan akhlak dalam pembahasan kitab.

Tepatnya guru kami sampai pada penjelasan tentang kewajiban suami mendidik istri agar menjadi ibu yang baik. Salah satunya dengan cara mengingatkan istri, jika istri sedang marah kepada anak entah karna kesal atau anak rewel untuk tidak mengucapkan hal-hal yang buruk kepada anak.

Jika istri hampir melontarkan kalimat buruk maka sesegera suami ini harus memeluk istrinya, mengajaknya ke kamar dan meredakan amarah istri. Entah bagaimana caranya pembaca Pressiwa pasti bisa membayangkan sendiri lha, hehe..

Selain itu, suami bertugas untuk mengingatkan istri agar tidak memiliki hati yang buruk, terutama jika masih dalam masa menyusui, karna karakter ibu akan diturunkan ke anaknya pada saat menyusui. Contohnya: ketika sedang menggosip dengan tetangga dan anak menangis minta disusui lalu disusuilah anak tersebut, maka jangan heran jika dewasa kelak anaknya tumbuh dengan karakter suka menggunjing orang lain, naudzubillah.

Lalu guru kami meneruskan penjelasannya bahwa jika seorang ibu akan menyusui usahakan dalam keadaan suci dari hadast, kecuali saat nifas atau haid. Terutama jika seorang istri telah selesai berhubungan dengan suami hendaklah segera bersuci karna anak yang disusui dalam keadaan ibunya sedang junub maka akan menjadikan anak bandel kelak, naudzubillah.

Ketika menyusui disunahkan berdoa sebelum menyusui, doanya adalah basmallah, atau "subhaanaka laa 'ilma lanaa illa maa 'allamtanaa innaka antal aziizul hakiim" sebanyak 3x. Doa ini adalah amalan khusus agar anak yang disusui kelak menjadi anak cerdas dan memiliki ilmu laduni (kemudahan dalam belajar). Kemudian ketika anak menyusu hendaklah senantiasa membacakan fatihah lalu ditiupkan pada dada dan ubun-ubunnya. Doa ini bisa diamalkan juga untuk ayah yang menimang anaknya.

Konsep menyusui dalam Kitab Washoya ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan konsep menyusui kedokteran modern. Dalam jurnal berjudul Manajemen Laktasi dan Kesejahteraan Menyusui yang diterbitakan dalam Jurnal Psikologi Universitas Gajah Mada misalnya. Keberhasilan istri dalam menumbuh kembangkan anaknya sedikit ditentukan dari bagaimana cara ia memberikan Asinya kepada anak.

Dalam jurnal tersebut, menyarankan supaya para istri ketika sedang menyusui anaknya, harus dalam keadaan hati yang tenang, dan dalam kondisi psikologis yang baik. Dukungan suami, untuk mensuport istri juga konsepnya tak jauh berbeda dengan Kitab Washoya. Jadi keilmiahan dari kitab ini, bisa dipertanggung jawabkan juga secara ilmiah.

Rangkuman dari berbagai penjelasan atas kajian Kitab Washoya yang saya dapatkan kira - kira sebagai berikut, adab menyusui;

1. Bersuci sebelum menyusui dan ketika berwudlu sertakan niat untuk mensucikan hati putra-putri kita (dosenku KH. Dr. Qomaruddin mengatakan orang tua yang mengamalkan hal ini insya Allah anaknya kelak jadi orang yang baik.
2. Ketika menyusui, kondisi psikologis yang menyusui harus dalam keadaan tenang.
3. Dukungan suami baik materil maupun formil, sangat berpengaruh dalam kesuksesan program menyusui.
4. Mengucapkan basmalah "bismillahirrahmaanirrahiim"
5. Membaca fatihah tidak terbatas, boleh sekali saja atau dibaca selama anak menyusui lalu ditiupkan ke dada dan ubun-ubun anak

Anak yang dididik dengan kasih sayang dan doa kedua orang tuanya, kelak menjadi anak yang alim, penuh dengak kepedulian, cerdas, mampu berperan besar di dalam masyarakat, dan berakhlak mulia.. Aamiin..


Agfi




Selasa, 04 September 2018

Tips Melambatkan Waktu yang Berjalan Amat Cepat dan Menghindari Kegiatan Rutinitas yang Melelahkan




Pressiwa.com - Jika merasa bahwa waktu berjalan begitu cepat dan kita kadang merasa capek dengan kegiatan sendiri, kamu tidak sendirian! Semua orang mengalami pengalaman yang sama. Kok bisa, sih, hal seperti itu terjadi?

Cara terbaik untuk merusak hari Minggu seseorang adalah dengan mengingatkannya bahwa besok sudah Senin lagi. Mamaam! Hari Senin menjadi menyeramkan ketika kita ingat betul, bahwa kamu sudah harus bekerja lagi, padahal selama akhir Minggu belum ngapa-ngapain; cucian masih numpuk, kamar berantakan, bakulan keteteran, tugas kampus belum dikerjakan ? Apa itu tugas kampusnya ?. *pura-pura lupa ingatan* dan kamu pasti akan mbatin kenapa Senin datang begitu cepaaaaat sih bebebquh?

Katanya, waktu berlalu menjadi lebih cepat karena kita menikmatinya. Atau bisa juga kita tenggelam dalam kegiatan yang menyenangkan, yang membuat kita lupa waktu. Heleh, mana ada kayak gitu. Kenyataannya, waktu tetap berlalu cepat meskipun kita sedih atau stres dengan pekerjaan. Kalian pasti pernah merasakan tegangnya berpacu dengan deadline, secepat apapun kita bekerja, rasanya waktu berlalu lebih cepat dari yang seharusnya.

Padahal, jika menarik ingatan ke belakang, saat kita kecil, waktu rasanya berjalan sangat lambat. Waktu itu kita semua merasa punya porsi 24 jam yang sama, waktu siang sepulang sekolah terasa sangat panjang hingga kita bisa tidur siang, main layangan, main rumah-rumahan, main bonekaan, main bekelan, main sepedaan, main bola bersama teman, sampai membangun peradaban.

Waktu siang baru selesai, sampai kita gak kerasa disuruh pulang oleh orang tua, karena harus mandi dan mengaji sampai Magrib. Malam hari pun terasa sama panjangnya karena kita bisa mengerjakan PR, main PS, sampai bisa nonton layer tancep di lapangan desa. Saat itu, waktu berjalan lambat meskipun kita menikmati semuanya.

Jika bukan perkara menikmati atau tidak, lalu apa yang membuat waktu berjalan begitu cepat? Nah loh, jangan-jangan ini perkara hubungan umur dan waktu? Makin tua, waktu terasa makin cepat, apa bener kayak gitu??

Sains ternyata punya penjelasan mengenai fenomena ini. Saintis menjelaskan secara rumit fenomena ini mulai dari aspek psikologis, sosiologis, sampai neurosains (ngerti neurosains gak?!) yang kalau disederhanakan, mereka menyimpulkan bahwa memang benar ada hubungan antara usia dan persepsi kita terhadap waktu.

Ketika kweciiiiil, hampir ada segala hal adalah sesuatu yang baru, sehingga kita menaruh perhatian lebih banyak terhadap apa yang terjadi di sekeliling. Saat itu, ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan, diamati, dan dijelajahi. Segala kebaruan yang terjadi terus-menerus inilah yang menghasilkan memori, yang membuat waktu saat itu terasa lebih lambat ketika kita mengingatnya kembali.

Segala hal baru ini terus meningkat ketika kita tumbuh menjadi remaja. Hal ini dipengaruhi oleh lebih banyak kebebasan yang menghasilkan lebih banyak pengalaman baru. Seiring berjalannya waktu, semakin tua, karena semakin sedikit memori unik yang kita buat, kehidupan semakin penuh repetisi. Periode waktu ini akan kita alami sebagai waktu yang lebih singkat.

Dampaknya adalah, tahun-tahun masa kecil kita yang penuh memori akan terasa lebih panjang. Sangat berbeda jika dibandingkan tahun-tahun kita sebagai orang dewasa yang hanya memiliki sedikit memori menarik yang disimpan. Coba kamu bayangkan deh, Beb, masa kecil kamu, waktu berasa begitu lambat kan sayankquh ?

Ini sama seperti ketika tidur dan bangun delapan jam kemudian. Terkadang, kita merasa bahwa waktu semalaman yang kita lalui untuk tidur itu terasa hanya terjadi beberapa detik saja. Hal ini terjadi karena ketika tidur, otak kita berhenti memproses memori baru. Makanya, jangan heran jika bertahun-tahun terasa cepat ketika otak kita menghabisakan waktu itu dalam rutinitas tanpa membuat pengalaman baru.

Penjelasan lain yang muncul untuk menjelaskan fenomena ini adalah, sebagai orang dewasa, kita menghabiskan waktu untuk mengantisipasi dan mengkhawatirkan hal yang belum terjadi. Akibatnya, kita melewatkan kejadian yang terjadi saat ini. Belum lagi kita juga sering terjebak dengan memori (indah bersamanya) di masa lalu sehingga kita lupa dengan yang terjadi saat ini.

Sebagai manusia yang tidak punya mesin waktu seperti Zidan dan pak Haji, tentu kita tidak ingin menyesal karena merasa kehilangan banyak waktu tanpa menyelesaikan apa-apa. Wqwqwq.

Kita pun juga tidak ingin menjadi budak waktu, lalu terus menerus hidup produktif karena takut kehilangan waktu sampai lupa untuk bahagia bersama pasangan dan teman-teman, wqwqwq.

Untuk hal ini, mari sama-sama kita ucapkan terima kasih kepada para saintis. Selain memberi penjelasan, sains juga memberikan cara untuk kita bisa “melambatkan” waktu.

Hal pertama yang dianjurkan saintis adalah memulai hidup di masa sekarang dengan tidak terjebak dengan kenangan bersamanya pada hari kemarin dan berhenti mengkhawatirkan apa yang akan terjadi besok. Jalani semuanya dengan kesadaran bahwa setiap hari adalah hari baru dan pengalaman baru, hari ini selalu berbeda dengan kemarin, dan yang terjadi hari ini tidak akan terulang lagi pada hari lain sehingga kita akan lebih penasaran dan semangat dalam menjalani hari ini.

Yang kedua adalah mulai membuat sebuah daftar agar kita punya cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Bikin daftar mulai dari hal-hal kecil yang bisa dikerjakan dengan cepat. Jika kalimat “Hari ini harus ngaji haflan jus 14,” atau “Hari ini membuat laporan bulanan,” terdengar terlalu berat dikerjakan, coba uraikan menjadi tugas yang lebih kecil dan tidak membebani seperti “Hari ini aku mengaji 2 surat pendek”, “Hari ini merekap pengeluaran Minggu lalu.” Kepuasan melakukan suatu kemajuan meskipun hal kecil, akan membuat kita merasa bahwa waktu berjalan tidak sia-sia.

Hal ketiga adalah mencoba hal baru. Buat hari-harimu menjadi tidak lagi membosankan, sehingga kita mempunyai alasan untuk bersemangat dan menantikan sesuatu yang menarik. Atau jika mencoba hal baru terdengar terlalu mengeluarkan usaha, coba lakukan rutinitas dengan urutan yang acak sehingga tidak lagi terasa seperti rutinitas.
Buat setidaknya satu memori berkesan setiap harinya. Maksudnya supaya otak bisa merekam memori berkesan itu sehingga ingat bahwa kita sudah melakukan sesuatu yang menyenangkan. Dengan kata lain, ketika ditanya “Kemarin kamu ngapain?” bakal ada yang bisa kamu jawab selain “Mmm…apa ya, lupa, cuman kerja aja kayanya.”
Terakhir, ini bukan saran dari saintis lho ya, tapi saran dari kru Pressiwa. Jangan lupa banyak-banyakin ibadah dan amal saleh. Baik ibadah muamalah : sholat, puasa, baca Al-Quran, dll, maupun ibadah sosial : Silaturahmi, berbagi rezeki, ngajar ilmu, dll.  Karena kedekatan kita dengan sang pembuat hidup, Allah SWT. Segala rutinitas yang melelahkan itu, akan berubah menjadi penuh dengan kebagiaan.

Rabu, 08 Agustus 2018

Lupakanlah Dia yang Tidak Menomor Satukanmu

Pressiwa.com - Curhat / Mas Lutfi dan Kang Nyoman di Kediaman Pressiwa, curhat dong…

Begini, Mas, Kang. Jadi ceritanya, saya lagi lagi gundah gulana. Beberapa bulan yang lalu, lelaki idaman saya (huhu) menikahi pacarnya. Bagi saya, ini tentu menyakitkan, sebab kami sudah dekat selama satu tahun jadi kakak adek zone, friendzone, dan segala zone-zone yang lain segala macam.

Nah, nggak tahu bagaimana ceritanya, tanpa ancang-ancang dan tanpa ada tanda-tanda sebelumnya, dia tiba-tiba sudah punya pacar, dan bahkan sudah mau nikah.

Hati saya tentu remuk. Saya mencoba meminta penjelasan sama dia, eh si dia cuma diam nggak jelas maunya apa. Saya berusaha menabah-nabahkan diri dan hati, padahal asli, saya sesengukan berhari hari. Sebagai teman, ya teman, saya datang ke nikahannya, salim, dan pulang. Lutut sudah gemetar mau jatuh gara-gara nggak sanggup dan ndilalah highheels juga ketinggian.

Pada akhirnya, saya memutuskan untuk move-on, ya mau bagaimana lagi, toh dia juga sudah nikah, sudah ketemu jodohnya (meskipun ya ampun, kok makin ciamik saja sih habis nikah).
Nah, Mas, Kang, di sini mulai timbul masalah.

Belum dua bulan nikah, dia mulai lagi. Dia mulai sering wasap lagi apa di mana dan sebagainya. Sebagai teman, ya, teman, saya tentu menanggapinya dengan biasa-biasa saja. Namun jujur, sesungguhnya jantung saya blas nggak biasa-biasa saja.

Ada semacam deg-degan yang sulit untuk dideskripsikan. Kami berbeda kota, sebab dia pindah ke kota istrinya. Pernah suatu ketika, saya ada acara di kota istrinya itu, dan saya diajak ketemu berdua, saya menolaknya.

Saya nggak kuat, perasaan saya masih sama, dan dia mulai lagi, saya takut sekali. Dan semakin hari, saya kok ya semakin kangen saja sama dia. Saya mesti gimana ya, Kang, Mas? Barangkali kalian punya nasihat yang baik untuk saya.

Tari.

Jawab
Dear Tari yang semoga raganya well walaupun hatinya dedel duwel,

Saya tahu betul apa yang sampeyan rasakan. “Ditinggalkan” oleh seseorang yang sudah sangat-sangat dekat dengan kita. Dan kita dipaksa untuk lepas dari bayang-bayangnya.

Entah ini sudah keberapa ratus kalinya saya mengatakan kalimat klise ini: “kalau kau berani jatuh cinta, maka kau juga harus berani cintamu jatuh”, namun memang begitulah kenyataannya. Jatuh cinta itu memang risikonya cuma dua, bahagia dan merana.

Dan ndilalah, untuk kasus sampeyan yang satu ini, sampeyan mendapat risiko yang nomor dua. Risiko yang hanya bisa ditutup dengan satu hal: melupakan. 

Dalam sebuah hubungan, melupakan memang menjadi aktivitas yang luar biasa susah. Butuh usaha yang keras. dan sebalnya, kadang, semakin kita berusaha dengan keras, hasilnya malah semakin buruk, bukannya semakin lupa, tapi malah semakin ingat. Kata Pablo Neruda “Love is so short, forgetting is so long,”
 
Begitu sampeyan memutuskan untuk move-on, itu jelas sebuah langkah awal yang bagus. Sebab, itu menjadi bukti bahwa sampeyan adalah perempuan yang sadar diri, perempuan yang paham betul, bahwa terlarang hukumnya untuk menjalin hubungan dengan lelaki yang sudah menjadi suami orang lain. Saya yakin, sampeyan bukan perempuan yang menganut mahdzab “kutunggu dudamu”.

Ketika dia ternyata pindah ke kota lain, itu sebenarnya adalah angin baik yang mendukung sampeyan untuk bisa melupakan. Bagaimanapun, ingatan, seperti halnya perasaan, ia tumbuh dan hidup oleh sebab kebiasaan. Ketika sampeyan semakin jarang bertemu, semakin minim komunikasi yang terjalin, maka semakin mudah untuk melupakan.

Nah, angin baik ini harusnya sampeyan manfaatnya semaksimal mungkin. Batasi komunikasi dengan dia. Kalau perlu, sampai pada batas nol persen. Ketika sampeyan sudah berusaha membatasi, tapi justru dianya yang mulai menghubungi, cobalah untuk menangkis. Jangan malah merasa kalah. Lelaki itu, Tari, semakin dia merasa diharapkan, semakin brutal ia “menyerang”.

Coba untuk secara implisit memberitahu dia bahwa sampeyan sudah berada di dalam kehidupan yang baru, kehidupan yang seolah-olah mengatakan “tanpamu aku rapopo.” Kalau perlu, katakan padanya bahwa sampeyan sedang dekat pria lain, sungguhpun itu hanya berpura-pura.

“Mas, ini aku lagi deket sama cowok, dia pemain ketipung di salah satu orkes melayu gitu, orangnya standar sih, nggak cakep-cakep banget, tapi hentakan ketipungnya itu lho, bikin aku meleleh panas dingin. Kira-kira mas punya usulan tempat nggak buat kencan sama lelaki seorang pemain ketipung kaya dia?”

Cara terbaik untuk melupakan sebenarnya adalah dengan mengingat yang baru, namun berhubung sampeyan belum punya “yang baru”, maka berlagak seolah-olah sampeyan punya tentu bukan opsi yang buruk. Intinya, batasi komunikasi. Dan mentahkan segala pesan yang dia kirimkan. Buat dia tak nyaman saat berkomunikasi dengan sampeyan, sampai pada titik tertentu, dia malas menghubungi sampeyan.
 
Nah, dan yang paling penting, selalu ingat nasihat ini: Jangan pernah menomorsatukan orang yang menomorsekiankan kita. Ketika dia sudah memilih perempuan lain untuk dinikahi, itu artinya, sampeyan bukan perempuan nomor satu dalam hidupnya. Karenanya, berhentilah untuk menomorsatukan dia, berhentilah memikirkannya. He doesn’t deserve you.
You deserve better.

Senin, 30 Juli 2018

Inilah Kedai Somaiy Terenak di Yogyakarta



Pressiwa.com - Emang ngangenin pisan Kota Yogyakarta itu. Selain terkenal karena budayanya yang sangat kental, Kota Jogja juga penuh dengan kuliner yang rasanya maknyus gila. Ada banyak kuliner ngangenin di sini. Salah satunya kuliner yang ngangenin untuk dicoba yaitu siomay.




Somaiy sendiri sudah sangat identik sekali dengan Kota Yogyakarta. Bagai satu tarikan nafas, masyarakat Jogja seolah-olah belum ngerasa happy kalau seharian tidak ngeremus siomay.




Kuliner yang terkenal merakyat ini bahkan kepopulerannya mengalahkan gudeg. Siomay kini lebih diminati oleh para muda-mudi milinial. Terutama bagi mereka yang lidahnya ingin dihajar dan ditonjok-tonjok pedasnya sambal.




Betul, bahwa cita rasa utama somaiy yang ngangenin itu karena rasa pedasnya. Sambelnya sambel kacang, dengan perpaduan saus yang rasanya maknyus tingkat dewa.


Siomay sendiri biasanya diracik dengan kombinasi telur rebus, tahu rebus, kubis, kentang rebus, dan siomay, yang kemudian disirami sambal siomay.




Rasa siomay ini sih ulalala, pasti bikin nagih terus dong ya. Siomay yang cita rasannya enak seperti itu bisa didapatkan di Kedai Somaiy Agilia Nur Muftiah, kalian akan mendapatkan siomay yang punya cita rasa sangat nikmat.




Bahkan saking nikmatnya, cita rasa siomay di kedai Agilia Nur Muftiah ini tiada tandingannya, jika dibandingkan dengan kedai siomaiy lain yang ada di Yogyakarta.




Maklumlah bosquuu, siomay di tempat ini enak, sebab karena proses pembuatan siomaynya sendiri yang menggunakan standar resep amat ketat. Bumbunya pas, pedasnya juga pas.




~Siomay Agilia Nur Muftiah Jadi Langganan Para Mahasiswa~




Karena siomay Agilia Nur Muftiah ini rasanya sangat enak. Banyak para mahasiswa UIN Yogyakarta dan Universitas Alma Ata kepincut buat datang ke kedai siomay ini.




Apalagi kedai siomay ini lokasinya tak jauh dari kedua kampus kenamaan itu. Hanya berjarak sekitar 1 kilometeran saja. Kalau dari Tugu Jogja, kalian tinggal ke arah barat saja. Nanti kalian akan menemukan kedai somaiy di situ.




Saat sore hari, kedai somaiy Agilia Nur Muftiah biasanya banyak dipadati pembeli. Para pembeli bergerombol, mereka seolah-olah tak ingin somaiynya kehabisan.




Ya namanya aja kedai somaiy terenak, tentu saja banyak para pembelinya yang terkintil-kintil berebut somainya. Bahkan kadang ada pembeli yang tidak dapat somaiy karena kehabisan duluan.




Itu sih baru mahasiswa ya. Belum lagi pembeli masyarakat umum. Betul, bahwa kuliner somaiy ini bisa menjangkau semua kalangan.


Hampir tidak ada orang yang tidak menyukai somaiy. Semua orang pasti menyukainya.




~Somaiy Agilia Nur Muftiah Menerima Catering~




Rugi tenan sampeyan, kalau kalian bertamasya ke Jogja tapi tidak membawa oleh-oleh apa-apa. Nanti pas pulang ke rumah, terus orang tua nanyain oleh-oleh, dan kita tak membawa oleh-olehnya kan jadi malu sendiri.




Makannya saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Kalau kalian ke Jogja, jangan lupa bawa oleh-oleh somaiy ya, kalau perlu beli 20 bungkus.




Supaya keluarga di rumah bisa makan somaiy, lalu menjadi cerdas. Lha ya to cerdas, ketika makan siomay ini kan banyak mengandung gizi. Kandungan gizi pada telur kaya akan asam folat, sementara kubis banyak mengandung vitamin E, tahu sumber protein. Pokoknya banget deh gizinya.




Kalian sendiri bisa membeli siomay di Kedai Siomay Agilia Nur Muftiah dengan sistem catering. Kalian bisa pesan somaiy sebanyak-banyaknya, dan jangan lupa satu atau dua buat para kru Pressiwa ya, hehe. Untuk cara pesannya tinggal lewat sms, whatsapp, maupun telephone saja.




Bagi kalian yang tak sabar ingin segera memesannya. Berikut kontak kedai somaiy Agilia Nur Muftiah yang bisa dihubungi.




~Kedai Somaiy Agilia Nur Muftiah~
Somaiy Terenak di Yogyakarta
WA/Telephone/SMS/ 085540306509


Minggu, 29 Juli 2018

Kalau Teman Sedang Depresi Apa yang Perlu Dilakukan





Pressiwa.com - Hari ini salah seorang kru Pressiwa memutuskan untuk menyepi di pantai. Ia habis mendengar kabar bahwa seseorang yang pernah ia cintai di masa lalu akan menikah dalam waktu dekat. Perkara ditinggal nikah saja bisa bikin orang melakukan hal-hal dramatis. Tapi, ya itu dia, yang dramatis itu sebenernya yang paling hakiki, murni dan jujur. Perasaan kok, bukan janji politik, apalagi Nawacita.

Kru Pressiwa ini datang ke pantai sendiri, subuh-subuh, berdiri di tepi tebing, melihat ke horizon yang masih dilingkupi gelap. Lha piye ndak gelap, pukul empat pagi kok. Dia mendengar suara debur ombak di laut yang hitam dan menyadari bahwa dirinya tidak signifikan, sepele, semenjana, dan tak penting. Pelan-pelan ia menangis.

Lha, kok cowok nangis? Jadi gini, Bro, cowok itu harus kuat, nggak boleh nangis. Kalau nangis, maka ia lemah, kalau ia lemah, maka ia cewek, bukan cowok. Nah, ini merepotkan. Seolah kalau kamu laki-laki, butuh bantuan, kamu mesti menahan perasaanmu sendiri, harus macho, harus jadi jagoan, dan mesti selalu kuat. Dikira setiap manusia ini kayak leher Mike Tyson apa ya, terbuat dari beton.

Sesungguhnya lebih mudah berlagak kuat ketimbang menjadi kuat itu sendiri. Mereka yang menyimpan perasaan lukanya sendiri kerap kali tak sadar bahwa ia sedang menabung duka, memelihara kebencian, dan mendendam pada diri sendiri. Kamu tahu apa hasilnya? Gangguan kesehatan jiwa seperti depresi. Dan depresi itu membunuh. Itu mengapa setiap 10 Oktober hari kesehatan jiwa sedunia diperingati.

WHO menyebut saat ini ada 350 juta orang yang mengalami depresi, ringan maupun berat. Depresi dan gangguan kesehatan jiwa bisa datang dari mana saja: beban kerja yang berat, tuntutan kuliah yang nggak masuk akal, gagal nyaleg, bikin video editan, apa pun. Masih ingat Aris Wahyudi si pembuat Nikahsirri.com? Atau Dik Amp yang kemarin curhat di Pressiwa
Depresi menjadi semakin mengerikan ketika orang-orang menganggap kondisi kesehatan jiwa macam ini adalah tanda kelemahan. Seseorang dengan jemawa bisa berkelakar, “Halah, ditinggal mantan nikah aja sampai mau mati”, “Yaelah, beban kuliah berat aja depresi”, “Ebuset, gubenurnya nggak seagama saja udah histeris.”

Omongan macam ini adalah racun. Kita nggak pernah tahu kondisi kejiwaan orang lain, masalah mereka, kondisi yang mereka lalui, dan juga beban yang mereka rasakan. Setiap orang semestinya berhak mendapatkan kesempatan untuk dilindungi, diayomi, dan dihormati haknya untuk memilih terapi kesehatan mental.

Into The Light pernah membuat panduan apa yang harus dilakukan saat seorang yang kamu kenal memiliki kencenderungan depresi dan hendak bunuh diri. Misalnya, menahan asumsi diri terhadap orang yang menderita depresi. Jangan pernah lemparkan asumsi-asumsi seperti itu di saat orang hendak bercerita/curhat kepada Anda. Biarkan ia berbicara lebih dahulu, dan kita menjadi pendengar yang baik. Jangan sok tahu dan sok heroik memberikan nasihat jika Anda bukan tenaga medis profesional.

Hal lain yang bisa kita lakukan adalah tidak meremehkan niat bunuh diri dari orang yang depresi. Mereka pasti merasa dalam kondisi tidak ingin dilahirkan, merasa terperangkap, merasa tidak ada masa depan, atau hendak tidur selamanya. Alih-alih menganggap lemah mereka dan merasa diri superior, seseorang baiknya peduli, mau mendengar keresahan mereka. Jika orang itu hendak bercerita dengan identitas tersembunyi, jangan sebarkan identitasnya meskipun Anda tahu. Semudah dan sesederhana itu untuk menunjukkan kepedulian kepada orang lain.

Terus bagaimana kru Pressiwa yang di tepi pantai itu? Sampai tulisan ini dikerjakan, orang itu masih tidur, ngorok, dan kentut tak terkendali.