Pressiwa.com
- Ada banyak kesalah kaprahan berbahasa dalam kehidupan kita, Aprilia Kumala
dalam salah satu tulisanya pernah mengomentari penggunaan kalimat Minal Aidzin
Walfaizin untuk mengucapkan permohonan maaf yang tidak tepat. Selain kalimat
itu, ada lagi kalimat, frasa, kata yang tidak tepat juga penggunaanya. Jadi
ginih.
Produk ini antiair, produk itu tahan air.
Ada juga yang kedap air, tapi sama-sama direndam air. Apa, sih, maksudnya? Suatu hari, bapak saya baru pulang dari masjid mengenakan
pecinya. Saya pangling. “Peci baru?”
tanya saya. Si bapak mesam-mesem, sambil bilang, “Iya, antiair, loh.”
Beberapa saat kemudian, diciprat-cipratkanlah peci itu oleh air
demi membuktikan keantiannya pada air. Sontak, saya jadi teringkat beberapa
iklan handphone yang
mengklaim bahwa mereka antiair atau tahan air, lantas memasukkannya ke dalam
wadah berisi air untuk menunjukkannya secara langsung.
Tapi sebenarnya, apa sih antiair itu dan apa bedanya dengan tahan air? Terus, apakah ketahanan dari air ini artinya si produk benar-benar tidak akan terpengaruh oleh adanya air di sekelilingnya?
Dalam bahasa Inggris, istilah antiair dan tahan air kerap dikaitkan dengan waterproof dan water resistant. Tapi ternyata masih ada satu istilah bahasa Inggris lagi yang berkaitan dengan urusan air-air ini, yaitu water-repellent.
Secara sederhana, jika diurutkan dari level ketahanan paling
rendah ke paling tinggi, hasilnya adalah sebagai berikut:
Water Resistant
Secara bahasa, istilah ini berarti bahwa benda tidak akan rusak
jika terkena air. Dalam KBBI, makna ini sama dengan kata ‘tahan air’ yang
didefinisikan sebagai keadaan yang ‘tidak dapat rusak oleh air’. Tapi, karena
ia berada di level paling basic dalam perihal
tahan air, produk-produk berlabel water resistant disebut
masih bisa kemasukan air jika digunakan dalam waktu cukup lama di dalam air.
Dalam beberapa produk water resistant, umumnya terdapat tulisan ATM (misalnya 1 ATM, 3 ATM, dan seterusnya), yang berarti atmosphere pressure atau tekanan udara yang dapat diterima oleh produk ini di dalam air. Dengan kata lain, produk tersebut akan bersifat tahan air dalam batas maksimal yang tertera di keterangan tersebut.
Artinya, ada beberapa produk water resistant yang hanya tahan pada hujan ringan atau percikan air, tapi ada pula yang bisa dibawa berenang hingga ke batas tekanan air yang dapat diterima produk. Kalau nekat dicemplungin ke air kelamaan, ya produk pun tetap kemasukan air. Yah, gitu juga nggak apa-apa. Daripada kemasukan setan, ya kan?
Water-repellent
Tingkatan ketahanan air di level ini menunjukkan bahwa air
ditolak saat menyentuh bahan atau produk tertentu. Jika produk water
resistance kebanyakan berupa jam tangan, produk water-repellent cenderung
merupakan produk yang bersifat melapisi, misalnya kain jok mobil atau semprotan
penolak air.
Ibarat wajah kita setelah pakai primer muka sebelum make up, water repellent ini berfungsi untuk memastikan bahwa pori-pori bahan atau produknya telah rapat dan kencang, tak bisa ditembus oleh air. Malah, air-air yang ada di permukaan bisa langsung dihilang dengan cara…
…ditiup~
Andai dosa kita pun begitu :((((
Waterproof
Dalam level ketahanan pada air, inilah level paling senior: waterproof. Dari
namanya, istilah ini berarti bahwa air tidak bisa masuk sama sekali ke dalam
produk atau bahan. Dalam bahasa Indonesia, istilah yang tepat menggambarkan
keadaan ini bukanlah antiair, melainkan…
*jeng jeng jeng*
…kedap air!!!
Ya, dalam KBBI, kedap air berarti ‘tidak dapat dilalui air’, persis sebagaimana Cambridge Dictionary menjelaskan soal kata waterproof (‘not allowing water to go through’). Produk waterproof biasanya memiliki IP, alias Ingress Protection Rating, yang menjadi ukuran efektivitas produk dalam tingkat kekedapannya.
Lalu, bagaimana dengan peci antiair bapak saya yang disebut di awal??? Kenapa istilah ‘antiair’ tidak ada di urutan ini, sih??? Dalam KBBI, kata anti sendiri bermakna melawan, menentang, memusuhi, tidak setuju, tidak suka. Artinya, peci antiair adalah peci yang melawan air, tidak suka air. Dengan kata lain, jika terkena air, peci ini akan rusak!
*kyaaaaaaaa*
Namun, pemaknaan ini agaknya bergeser terlalu jauh, sampai-sampai
banyak orang meyakini bahwa peci antiair adalah peci yang tidak rusak kalau
terkena air. Menciprat-cipratkan air ke peci sering dipilih sebagai andalan
dalam proses pembuktiannya.
Padahal, di peci itu, ada pula tulisan: “Jangan Dicuci”.
Nah loh, bohong ih :((((
Hmmm, mungkin sebenarnya, peci itu hanya sekadar water resistant saja. Nanti saya bilangin ke bapak saya, deh, agar tidak turut menyebarkan salah kaprah kebahasaan.
Aseeek.
EmoticonEmoticon