Pressiwa.com - Berproses terhadap segala hal adalah pasti bagi yang
menyadari, tapi aku kira semua orang pasti pernah berproses entah dia mau
menyadarinya atau tidak. Kau tak akan mungkin mendapatkan dan menjadi yang
diharapkan tanpa kau berproses. Jika pernah mendapati seseorang yang sukses
bersama pencapaiannya dalam waktu
singkat dengan jurus sim salabim andalan, pernahkah menjumpainya masih bersama
kesuksesan dalam kurun waktu yang lama ? aku sih belum pernah yah. Jadi belum
bisa memberi contoh untuk dijadikan motivasi menyulap kesuksesan.
Menjadi daiyah sempat menjadi sebuah wacana belaka
seperti kala kita mengadakan buka bersama dengan teman SD, SMP, SMA, Kuliah dan
akhirnya begitulah. Aku sangat mendambakan diri untuk menjadi seorang daiyah
sejak jaman SMA dulu, ketakutan dan pemikiran negatif pun selalu menghantui
yang akhirnya membuatku pesimis tidak ada gerakan keyakinan untuk sekali saja
melangkah karna satu dan lain hal.
Rotasi kehidupan terus berputar sampai kini hidupku
sudah berkecimpung dalam sebuah ikatan. Ya kau harus tau dan harus terikat juga
bersamaku dalam Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Kecintaanku terhadap
ikatan ini telah banyak menuai hasil yang tak disangka. Salah satunya perihal
daiyah.
Menghiasi ramadhan dengan “daiyah fun camp” kegiatan
perdana yang diagendakan oleh pimpinan pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul
Ulama pada tahun 2018 yang bertempat di Masjid Hasyim Asy’ari Jakarta Barat.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 - 27 mei 2018 dan di ikuti oleh 30
peserta kader IPPNU seindonesia yang telah melalui tahap seleksi.
Alhamdulillah aku menjadi salah satunya sebagai peserta dari Pimpinan Cabang
Pemalang.
Menjadi bagian dari 30 peserta seindonesia bukanlah
hal yang mudah. Aku tidak akan pernah mendaftarkan diriku terhadap suatu hal
jika tekad keyakinanku belum 100 %. Saat itu keyakinan untuk mendaftarkan diri
sebagai peserta baru 99 %. Belum pernah menekuni apalagi berpengalaman mengenai
daiyah tidak ada sama sekali pada diriku dan itulah 1 % yang membuatku ragu
untuk mendaftar.
Aku berfikir bahwa aku tidak akan pernah bisa maju
jika terlalu merendahkan diri belum bisa ini dan itu. Bagaimana aku bisa
mendapatkan yang aku mau jika meyakini diri sendiri saja tidak berani. Sejak
itulah aku berproses memberanikan diri untuk mencoba dan berlatih. Sampai
jadilah sebuah video ceramah 5 menit lebih untuk di kirimkan sebagai syarat
menjadi peserta.
Kegiatan daiyah fun camp berlangsung, betapa beruntungnya
aku mendahului mereka yang lebih sepuh ber IPPNU tapi belum disempatkan
menginjakkan kaki di masjid megah Hasyim Asyari Jakarta Barat dan bertatap
langsung dengan ketua umum PP IPPNU Rekanita Puti Hasni juga ketua Umum PBNU K.
H. Said Aqil Siraj serta orang - orang hebat NU yang terlibat didalamnya.
Harus membayar mahal untuk bisa bertemu orang -
orang hebat yang saat itu menjadi motivator dan pemateri seperti H. Sulthonul
Latif, Ibu Margaret, Gus Abdul Wahab, Gus Nur Hayid, dan Ibu Hj Dewi Ani Endriyanti
jika tidak di IPPNU. Semua materi tersampaikan dan tiba saatnya
penilaian. Bukan aku yang menjadi kebanggaan Indonesia menjadi daiyah terbaik
dari 30 peserta. Aku tetap bangga meski jika tidak ada satupun yang
membanggakan, aku bangga menjadi bagian dari mereka, aku bangga telah berproses
ditingkat nasional. Aku bangga ber IPPNU bersama kalian.
Aku, kamu, dan mereka telah dijatahkan masa berhasil
masing - masing. Jika hari ini mereka yang berhasil itulah jatah masa berhasil
mereka. Jangan biarkan mereka membuat kita tergesa untuk berhasil dimasa mereka
karna itu tidak akan mungkin. Percayalah mungkin mereka telah lebih dulu
berproses sehingga mereka pantas mendapatkan. Dan hari ini adalah masa
berproses kita. Dimanapun kita berada kita harus menjadi bagian
penting ditempat tersebut meski hanya terlibat dalam lembaga tanpa melihat
kedudukan.
Dengan begitu akan memudahkan kita menebarkan manfaat sebagai
milenial zaman now yang disesuaikan dengan kadar dakwah aswaja. Sehingga kita
tidak akan terkalahkan oleh mereka yang menyebarkan ajaran entah berdasarkan
pada apa.
Mari
bersama berkhidmat menebar manfaat. Semoga bermanfaat.
Penulis : Kristi Indriyanti
Duta Pelajar Putri NU Pemalang
Duta Pelajar Putri NU Pemalang
Pengurus IPPNU Kecamatan Petarukan
Ketua IPPNU Desa Kendalsari
Mahasiswa Perawat S1 Universitas Pekalongan
EmoticonEmoticon